Monday, August 07, 2006

Puisi Malam Lara

Disini ku terpuruk pada waktu yang berjalan lambat
Keinginan hati berlari jauh menepi pada belahan jiwa
Kerinduan hati pada bahagia dan senyum dalam bathin

Maukah rasa cinta berbagi dengan kelaraan hati

Apakah aku harus terus terdiam dalam tak keberdayaan


Satu hati yang mencoba untuk menepis setiap duka
Menggantinya menjadi senyum kecut dengan bumbu duka
Dia tetap tersenyum walau duka dan Lara terus menyelimuti hati yang semakin kelam
Adakah rasa manis menyapa hati?


Mungkin ini adalah kenangan waktu yang membawa diri pada hitam dunia
Keadaan dan rasa hati adalah emas yang terselimuti lumpur panas
Menguap pada dataran jiwa yang kehilangan arah
Beri petunjuk pada waktu yang salah menjadikan semua terasa menjadi beban berat